» » Indonesia dianggap pasar potensial narkoba, Kapolri perintahkan tembak mati bandar

Indonesia dianggap pasar potensial narkoba, Kapolri perintahkan tembak mati bandar



BERITA86ONLINE.BLOGSPOT.COM - Indonesia menjadi salah satu negara tujuan percobaan peredaran narkoba. Kesimpulan ini diambil setelah dalam dua bulan terakhir jumlah penyelundupan narkoba ke Indonesia semakin besar. Terakhir, tim gabungan Bareskrim Polri dan Bea Cukai menggagalkan percobaan penyelundupan 1,6 ton sabu di perairan Batam.

BERITA TERKAIT : 

Tersangka Sabu 1,6 Ton, Minta Bosnya Ditangkap

togel online

judi online

judi online

poker 88


Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, perairan Batam paling sering digunakan jaringan internasional untuk menyelundupkan narkoba. Sudah beberapa kali penangkapan dilakukan di Batam. Salah satunya yang dilakukan BNN dan TNI Angkatan Laut.
"Indonesia jadi market potensial narkoba internasional," tegas Kapolri Tito Karnavian dalam konferensi pers penangkapan penyelundupan 1,6 ton sabu di Batam, Jumat (23/2).
Hal sama diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tingginya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya jumlah kelas menengah membuat Indonesia dijadikan target pasar besar untuk peredaran narkoba.
"Indonesia dinilai potensi market besar (narkoba) dilihat dari frekuensinya yang besar. Dalam dua bulan saja 2,9 ton. Satu tahun kemarin 2,1 ton. Artinya potensi mencoba untuk masuk narkoba makin tinggi," jelasnya.
Luasnya wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan kerap dimanfaatkan para bandar narkoba jaringan internasional. Mereka nekat mencoba menyelundupkan narkoba baik melalui pelabuhan resmi maupun pelabuhan tikus. Sri Mulyani menuturkan, para penyelundup narkoba masuk ke wilayah perairan Indonesia, lalu mencoba kabur ke perairan internasional ketika aksi mereka mulai terendus.

"Kalau bicara 1,62 ton maka kita bicara 8 juta pengguna. Ini membuktikan besarnya ancaman terhadap anak muda di Indonesia."
Sri Mulyani juga menyinggung soal bisnis peredaran narkoba yang justru dilakukan narapidana kasus narkoba. Seperti yang diungkap Bea Cukai dan BNN beberapa waktu lalu. Penyelundupan narkoba dijalankan oleh narapidana yang sudah dua kali divonis hukuman mati.
"Orang dihukum (vonis) mati 2 kali tapi belum mati. Malah masih bisa koordinasi penyelundupan. Dua kali belum mati, dia masih bisa bisnis," katanya.

Persoalan ketegasan dalam penindakan terhadap bandar narkoba juga menjadi perhatian Kapolri Tito Karnavian. Dia mengaku sudah memberi instruksi tegas pada anak buahnya agar tak segan menindak para bandar narkoba.


"Mungkin salah satu faktor adalah penegakan hukum yang tegas dan keras. Ini jadi polemik. Ada yang pro dan kontra. Saya sudah instruksikan ke jajaran Polri, jangan ragu tindak tegas. Bandar melawan, tembak mati. Perintah saya itu," tegas Tito. 
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p